Langsung ke konten utama

Postingan

PUISI CAHAYA ALQUR'AN, RENUNGAN HATI

CAHAYA ALQUR’AN Ketika mata tak bisa memandang Ketika telinga tak lagi mendengar Ketika lidah tak bisa merasakan Ketika hati begitu sulit untuk merasakan Yaa allah, dunia ini semakin lama terlihat gelap Dunia ini semakin lama semakin sunyi Dunia ini semakin lama tak bisa di rasakan Entah apa yang terjadi pada hati ini ya allah Begitu besar dosa ini menutupi mata Begitu keras dosa ini menutupi telinga Begitu tebal dosa ini menyelimuti hati Dosa apa yang ada dalam diri ini ya allah Langit mulai petang Matahari tak bersinar Bulan tertutup awan Tiada cahaya melaikan cahaya Alqur’an Alqur’an Meluruskan pandangan Menenangkan pikiran Menerangi hati yang gelap karena dosa Membaca Alqur’an  bagaikan melihat matahari tiada malam OLEH : Sarwoko/Ihcsan Yusuf
Postingan terbaru

PUISI BUNGA

Bunga Engkau mekar di pagi hari Tercium harum hingga mengundang mentari pagi Terlihat indah semerbak menenangkan hati Oh engkau, bunga mawar yang mekar di pagi hari Oh bunga Warna mu yang begitu menggoda membuat hati gelisah Entah rasa apa didalam hati ini Hingga aku berfikir untuk memetik mu Resah hati ini menggunjangkan jiwa Andai ku bisa petik dirimu oh bunga Akan ku jaga jangan sampai layu dan tak akan hilang harumnya di sepanjang masa Oh bunga mawar yang jauh di ujung sana Judul Puisi : Bunga Oleh : Sarwoko/Ihcsan yusuf

Kata-kata hati "DERMAGA CINTA"

Assalamu'alaikum wr.wb Pada kesempatan ini admin mau share kata hati yang indah di ambil dari akun Fb @sitti Asiah Rabbah. Tidak di sengaja admin menemukan kata yang mungkin bisa bisa bermanfaat buat kalian semua. Kata hati DERMAGA CINTA Dermaga cinta bertahta dalam jiwa, bagi jiwa-jiwa yang telah tercipta untuk saling terikat hati antara sesama insan yang telah terketuk pintu hatinya mengenal cinta Cinta sejati yang dianugerahkan sang pemilik cinta. Cinta itu sakral mengapa, sebab meraihnya butuh yang namanya penjagaan, menjaga agar cinta itu tetap suci tetap utuh tidak ternoda oleh apapun cinta yang sakral punya jalan untuk menemukan kesakralannya yang sejati dan abadi dan jiwa-jiwa tulus sucilah yang mampu menjaganya. Sekian kali hati ini pun pernah goyah, namun rasa cinta tak pernah surut untuk mencoba menikmati hidup yang baru dengan mengharap Ridha Allah Swt. Ku Panjatkan serangkaian do'a, mengharapkan petunjuk jalan Lurus menuju keridhaan-MU Ya Allah. ...

Puisi corona segera pulang

Puisi renungan jiwa Oleh : ihcsan yusuf (Ruang memori) Ada apa dengan saat ini Oh Ada apa dengan tahun ini Bulan april 2020 tahun ini Entah apa yang akan terjadi Corona.... Engkau datang tanpa bilang-bilang Engkau datang membuat panik dan takut semua orang Engkau datang merubah semua keadaan Padahal, engkau bukan tuhan Corona... Semakin hari membuat semua orang penasaran Semuanya membicarakan tentang dirimu Kedatanganmu membuat mekah menjadi sepi Dimana-mana Masjid, tempat ibadah mejadi sepi Corona.. Sudah selesaikah tugasmu Kenapa tidak segera pulang Oh kenapa tidak segera pulang Engkau datang telah banyak memberikan kami pelajaran Mengingatkan untuk kembali ke jalan tuhan Corona.. Pulanglah kembali ke asalmu Semua orang sudah menanti bulan yang suci Semua orang sudah menanti hari yang fitri Corona, pulanglah ....... ke asalmu

Puisi-Puisi Cinta Bagian 1

SAAT Oleh : Sanita Nurvia Saat kata-kata kutarik kembali Saat mata tidak memandang lagi Saat adaku kau tiadakan lagi Saat itulah aku mulai merasa... Saat jumpa tidak membahagiakan lagi Saat tawa terdengar biasa saja Saat tangis menjadi sia-sia Saat itu pun aku sangat merasa... Saat bicara tidak didengar lagi Saat nasehat mengundang emosi Saat berulang kali aku mencoba tapi kau hiraukan Saat itu aku sungguh merasa... Bahwa hidup sedang berbalik arah... Hujan tidak pernah datang dengan gemericiknya Panas tidak muncul lagi dengan teriknya Senja tidak lagi menampakkan pesonanya Dan saat itu aku benar-benar merasa... Kau sudah berjalan ke lain arah 4 April 2020

Puisi-puisi Pengantar Jiwa Bagian 1

Suruhan Malaikat Izrail Oleh : Sanita Nurvia Sepagi ini, datang bergulir kabar-kabar orang sakit Seperti rintik hujan yang terus membasahi tanah Dan membuat pemandangan menggemaskan Tentang virus yang menggemparkan banyak orang Tentang kematian yang membuat ketakutan Dari kota ke kota, pulau ke pulau, bahkan negara ke negara Wahai yang tidak berwujud tapi membuat resah... Wajahmu seperti apa kami tidak tahu Wujudmu juga tidak pernah tampak Kau seperti suruhan malaikat Izrail yang datang berbondong-bondong dan menodong kepanikan Untuk mengingatkan kami, Bahwa kami sudah terlampau jauh tersesat dari jalan-Nya Bahwa kami sering lupa jika masih ada Dia yang selalu menemani kami di setiap nafas Dan bahwa sebaik-baik obat itu selalu bersama-Nya Wahai Sang Pencipta Segala Penyakit... Kau pasti mendatangkan kesembuhan Dari arah yang tidak disangka-sangka Kau pasti musnahkan penyakit Tanpa kami menyadarinya Maka, Jangan goyahkan keyakinan kami karena makhlukmu yang...

Doa dalam Puisi menyentuh hati

Doa Yang Tidak Tahu Malu Oleh: Sanita Nurvia Aku memuji-Mu dari segala penjuru, dari mata yang tak bisa menatap, dari hati yang tak mampu merasakan. Aku memanggil-Mu dari semua arah, dengan suara yang tak sanggup didengar, dengan bahasa yang tak pernah terucap. Aku mengharap-Mu melalui tetes-tetes air yang jatuh berhamburan, melalui sepoi angin yang bertabrakan. Aku menemui-Mu lewat doa yang riuh memaksa tanpa tahu malu, lewat keresahan yang tiada pernah berujung. Maka, ampunilah aku... Yang datang saat mendesak, Dan menghilang saat bahagia. Yang berlari saat sedih, Dan berpaling saat senang. 31 Maret 2020